BIMBINGAN ALKITABIAH
TUHAN YANG LEBIH BESAR DARI GOOGLE
TUHAN YANG LEBIH BESAR DARI GOOGLE
Kita
hidup di zaman saat kita benar-benar tidak perlu menunggu jawaban. Jika
sesuatu dapat diketahui, kita akan mengetahuinya dalam hitungan detik,
bahkan mungkin kurang. Siri, di manakah letak restoran Chipotle terdekat? Google, yang hidup dan aktif, tersedia untuk kita gunakan dalam setiap perangkat yang kita miliki.
Kita
sudah dilatih untuk hidup tanpa ketidakpastian. Kita telah diajarkan
bahwa tidak hanya kita berhak mendapatkan setiap jawaban yang kita
perlukan, tetapi semua jawaban tersebut juga dapat tersedia dengan
sekejap (dan beberapa detik) saja. Tidak ada lagi seorang pun yang perlu
menjadi tidak tahu. Kita mengambil setiap pertanyaan, ketakutan, atau
rasa ingin tahu kepada Google atau media sosial
, yang dengan cepat dan mudah memuaskan hasrat putus asa kita akan
pengetahuan dan bimbingan, baik dengan jawaban ataupun dengan selingan.
Kita
memiliki Tuhan yang Mahatahu, Mahamelihat, dan Mahabijaksana, tetapi
sering kali kita malahan lebih suka memercayakan pertanyaan kita kepada
internet. Lagi pula, dewa di ujung jari kita dapat terlihat, dapat
dikontrol, bersifat cepat, dan tampaknya mahatahu, setidaknya cukup
mahatahu bagi kita.
Akan tetapi, Tuhan tidak menciptakan internet untuk menggantikan diri-Nya.
Mencari Jalur Cepat
Sekarang, kita mungkin tidak perlu
berhenti untuk berdoa tentang bagaimana mencari makan malam, atau
tanggal berapa peringatan Hari Ibu akan jatuh pada tahun ini, atau
berapa banyak permainan di mana the Twins (tim bisbol profesional dari
Minneapolis, Minnesota - Red.) tidak berhasil menduduki posisi pertama.
Saya percaya Tuhan cukup senang bahwa pertanyaan-pertanyaan semacam itu
dapat diserahkan kepada Google.
Meski
demikian, masih banyak persoalan lain di dalam hidup kita yang tidak
akan pernah terselesaikan melalui ketergantungan terhadap paket data
kita. Anda mungkin saja akan mendapatkan satu (atau tiga juta) jawaban
dengan cepat. Namun, jawaban yang Anda butuhkan sering kali tidak akan
dan tidak dapat dipanggil dalam waktu 0,35 detik. Jawaban semacam itu
hanya berasal dari Allah, dan jawaban itu hanya akan datang melalui doa
yang penuh kesabaran dan perenungan akan firman-Nya.
Bagaimana saya dapat mematahkan kuasa dosa ini di dalam hidup saya?
Berapa banyak uang yang harus saya berikan kepada gereja?
Haruskah saya berhenti dari pekerjaan saya? Haruskah saya mengambil pekerjaan itu?
Apa yang harus saya katakan kepada anak saya yang telah menyimpang dari iman?
Haruskah saya menikah dengan pria/wanita ini?
Mengapa harus menderita kanker?
Anda
dapat mengetik pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam kotak pencarian
Anda, dan Anda akan mendapatkan banyak jawaban (bahkan mungkin beberapa
jawaban yang baik). Namun, apakah itu cara yang dimaksud Bapa surgawi
untuk menggembalakan, mendorong, dan melatih anak-anak-Nya laki-laki
maupun perempuan? Atau percayakah kita bahwa Tuhan dapat memberi tahu
kita sesuatu yang tidak bisa diberitahukan oleh Google kepada kita?
Yesaya
memperingatkan bahwa ketidaksabaran dengan Tuhan akan membawa kita pada
panduan cepat lainnya -- pada jalur ekspres dunia untuk kebijaksanaan.
Ketika Yesaya harus memilih, ia berkata, "Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia" (Yesaya 8:17).
Allah memang menyembunyikan wajahnya. Dia bukan berpura-pura menjadi
kepala pelayan seperti mesin pencarian internet favorit Anda. Tuhan tahu
bahwa kadang-kadang hal terbaik atas keraguan, pertanyaan, dan hati
yang bertanya-tanya adalah dengan menunggu. Kadang-kadang, jarak yang
tidak nyaman antara pertanyaan kita dan jawaban Allah benar-benar dapat
menjadi hadiah yang lebih besar, lebih manis, dan lebih dibutuhkan
daripada jawaban itu sendiri.
Roda Pelangi
Dunia melihat pertanyaan kita yang tidak kunjung mendapat jawaban secara berbeda. "Dan
apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan
roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," (Yesaya 8:19).
Lelah menunggu Tuhan? Bawalah pertanyaan Anda ke tempat lain. Terdapat
mesin-mesin pencari yang lebih responsif dengan tenaga kuda yang lebih
secara menyeluruh. Berhentilah melihat roda pelangi spriritual Anda yang
berputar.
Untuk
sesuatu yang mendesak dan kurang beriman, hal itu terdengar bijaksana
dan efisien. Jika Tuhan tidak sedang berada dalam jam kerja sekarang
ini, saya akan menemukan guru lain yang akan berbicara kepada saya. Lagi
pula, Allah tampaknya sedang sibuk dan tengah berperan penting, jadi
saya tidak akan membebani-Nya dengan pertanyaan saya.
Logika
semacam ini tidak hanya bersifat duniawi dan tidak bijaksana, tetapi
juga sesat dan menghina. Yesaya menyoroti kengerian dari ketidaksabaran
kita terhadap Tuhan dan ketergantungan dari kegelisahan kita terhadap
sumber-sumber yang lain untuk mendapat kenyamanan dan kebijaksanaan.
"Dan
apabila orang berkata kepada kamu: 'Mintalah petunjuk kepada arwah dan
roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah:
"Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau
haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi
orang-orang hidup?'" (Yesaya 8:19)
Mengapa
kita meminta kepada arwah dan roh-roh peramal jika kita memiliki Tuhan?
Mengapa kita memercayakan masalah kita yang terdalam, yang paling
sensitif, dan yang paling rumit kepada penasihat yang lemah dan terbatas
ketika kita memiliki telinga Allah, pemilik alam semesta? Merupakan
kejahatan dan tindakan bunuh diri untuk memalingkan kepercayaan dari
Tuhan kepada Google.
Kematian Google
"...
haruskah (umat Allah) meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi
orang-orang hidup?" Arwah dan roh-roh peramal pada zaman Yesaya tidaklah
mati -- mereka masih bernapas, mendengarkan, berbicara, dan merusak.
Mereka tidak mati, tetapi mereka menapaskan kematian. Hanya itu yang
dapat mereka tawarkan. Tentu saja, mereka akan menghiasi kebijaksanaan
mereka dengan desain warna-warni, musik menghentak, dan banyak tanda
'like' dari Facebook, tetapi itu adalah kematian.
Yesaya melanjutkan,
"Mereka
akan lalu lalang di negeri itu, melarat dan lapar, dan apabila mereka
lapar, mereka akan gusar dan akan mengutuk rajanya dan Allahnya; mereka
akan menengadah ke langit, dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya,
hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan
dibuang ke dalam kabut." (Yesaya 8:21-22).
Ikuti
panduan-panduan itu, percayakan hati Anda kepada mereka, dan Anda akan
memiliki jawaban ringkas. Anda akan memiliki kenyamanan yang mudah dan
nasihat murahan. Namun, Anda juga akan memiliki rasa lapar dan
kesia-siaan, dan pada akhirnya, kemarahan
yang tidak rasional dan tidak terpuaskan. Dunia dan semua
kebijaksanaannya akan memberi Anda makanan pada hari itu, tetapi Anda
akan kelaparan untuk selamanya. Alih-alih membawa cahaya dan kehidupan,
mereka akan menarik kegelapan dan menutup pintu, meninggalkan Anda dan
semua pertanyaan Anda di dalam kegelapan.
Hanya
ada satu cara untuk mendapat kebijaksanaan yang kita butuhkan untuk
hidup -- yaitu, kebijaksanaan yang membawa kita kepada kehidupan, dan
kebijaksanaan yang membuat kehidupan ini menjadi masuk akal. Jika kita
menginginkan jawaban yang mengarah pada kehidupan -- hidup yang benar,
penuh, dan berlimpah -- kita akan melihat kepada Sang Pencipta (Kisah Para Rasul 3:15), bukan kepada toko-toko yang menyediakan kebijaksanaan.
Ketika
berbicara tentang memahami dan menafsirkan realitas, terutama
pertanyaan-pertanyaan terbesar yang kita hadapi tentang diri kita
sendiri dan dunia yang besar, tragis, serta indah tempat kita hidup,
bahkan internet menjadi kerugian yang menghancurkan bagi Allah yang
menciptakan segala sesuatu, menopang segala sesuatu, dan yang berencana
untuk membawa semua hal bersama-sama dalam Anak-Nya pada suatu hari
nanti.
Bangkitnya Harapan
Jadi,
ketika Allah diam, apa yang kita lakukan jika kita tidak terburu-buru
untuk mencari jawaban di tempat lain? Sekali lagi, Yesaya mengatakan, "'Carilah pengajaran dan kesaksian!' Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar" (Yesaya 8:20). Alih-alih mengirim kita ke tempat lain, ia memanggil kita kembali kepada firman yang hidup dan kekal (1 Petrus 1:23). Resep untuk pertanyaan yang belum terjawab dan masalah yang belum terpecahkan adalah perenungan yang sabar akan firman Tuhan
. Kita tidak memerlukan firman yang baru. Kita memerlukan tekad dan
wawasan yang baru untuk melihat Allah dan jalan-Nya melalui perkataan
yang kuno -- untuk mendengar dari-Nya, bahkan jika dibutuhkan beberapa hari atau minggu atau tahun.
Mereka yang mengejar kebijaksanaan dengan melalui jalan ini akan memiliki fajar
mereka. Itu merupakan cahaya di ujung terowongan penderitaan hidup dan
sakit hati, dan itu terbit bersama dengan Allah, bukan di tempat lain.
"Bangkitlah,
menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit
atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman
menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan
kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang
kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu." (Yesaya 60:1-3)
Cahaya
yang Allah janjikan adalah cahaya yang layak ditunggu, cahaya yang
akhirnya memenangkan seluruh dunia. Allah telah menulis semua rasa
sakit, kebingungan, kehancuran, dan ketakutan yang kita rasakan ke dalam
kisah kita, bukan supaya kita menjadi terkesan dengan Google, tetapi
supaya kita akan lebih bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Hikmat yang
Tuhan berikan tidak selalu datang dengan cepat, tetapi hikmat itu akan
menjadi sempurna dan akan mengganjar Anda dengan penuh untuk selamanya.
Jadi,
apakah kita percaya Tuhan dapat memberitahukan kepada kita sesuatu yang
tidak dapat diberitahukan oleh Google? Jika demikian, kita akan menjadi
lebih lambat untuk meraih ponsel kita dan lebih cepat bertelut untuk
berdoa. Kita akan menunggu, tidak menekan tombol. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | desiringGod |
Alamat URL | : | http://www.desiringgod.org/articles/a-god-greater-than-google |
Judul asli artikel | : | A God Greater Than Google |
Penulis artikel | : | Marshall Segal |
Tanggal akses | : | 6 Agustus 2015 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar